Puisi Karawang-bekasi ini merupakan salah satu karya beliau yang paling populer serta masih kerap di bacakan hingga saat ini . Puisi ini menyiratkan mereka para pahlawan yang tak di kenal yang berjuang di antara karang bekasi , mereka tak dapat meneruskan perjuangan pasal sudah gugur di medan perang , jelas saja mereka juga ingin di kenang atas jasa mereka berjuang mengusir musuh , saat ini yang tersisa dari para pahlawan tersebut cuma tulang - belulang di dalam kubur tersebutkan kitalah yang sesegera mungkin mengangkat harga diri mereka . Para pahlawan yang sudah gugur menginginkan kita supaya meneruskan semangat juang mereka , serta mereka juga ingin supaya kita merawat serta menghargai pahlawan bangsa serta mereka yang sudah berjasa membela bangsa . Lahir di saat indonesia belum merdeka bikin chairil anwar mengalami kaya gimana beratnya perjuangan rakyat indonesia menghadapi penjajah . Beliau menulis puisi ini dengan jiwa Patriotisme serta Nasionalisme yang begitu membara . Berikut ini merupakan kutipan puisi Karawang Bekasi karya Chairil Anwar.
Puisi Karawang - Bekasi Maha Karya Chairil Anwar
KRAWANG-BEKASI
Oleh Chairil Anwar
Kami yang kini terbaring antara Krawang-Bekasi
tidak bisa teriak Merdeka dan angkat senjata lagi.
Tapi siapakah yang tidak lagi mendengar deru kami,
terbayang kami maju dan mendegap hati ?
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika dada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kami mati muda. Yang tinggal tulang diliputi debu.
Kenang, kenanglah kami.
Kami sudah coba apa yang kami bisa
Tapi kerja belum selesai, belum bisa memperhitungkan arti 4-5 ribu nyawa
Kami cuma tulang-tulang berserakan
Tapi adalah kepunyaanmu
Kaulah lagi yang tentukan nilai tulang-tulang berserakan
Atau jiwa kami melayang untuk kemerdekaan kemenangan dan harapan
atau tidak untuk apa-apa,
Kami tidak tahu, kami tidak lagi bisa berkata
Kaulah sekarang yang berkata
Kami bicara padamu dalam hening di malam sepi
Jika ada rasa hampa dan jam dinding yang berdetak
Kenang, kenanglah kami
Teruskan, teruskan jiwa kami
Menjaga Bung Karno
menjaga Bung Hatta
menjaga Bung Sjahrir
Kami sekarang mayat
Berikan kami arti
Berjagalah terus di garis batas pernyataan dan impian
Kenang, kenanglah kami
yang tinggal tulang-tulang diliputi debu
Beribu kami terbaring antara Krawang-Bekasi
Baca juga puisi fenomenal karya anak bangsa yang lainnya
1 komentar: